article-image

Sumber Gambar: Markus Spiske on Unsplash

Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pembangunan ekonomi. Walaupun secara keseluruhan kontribusi dari sektor pertanian terhadap pertumbuhan produk domestik bruto relatif kecil, kontribusi produk domestic bruto pertanian terhadap produk domestic bruto nasional mengalami peningkatan menjadi 11,42% dari 10,96% pada tahun 2011. Selain itu, sektor pertanian masih menyerap 38.880.000 atau sekitar 32,9% terhadap total angkatan kerja pada tahun 2012 (Farid dkk, 2014).

Komoditas pertanian merupakan produk pertanian yang dapat diperdagangkan secara fisik untuk jangka waktu tertentu yang pada umumnya dilakukan pada pasar komoditas seperti pasar fisik atau bursa berjangka. Karakteristik produk pertanian sama seperti produk komoditas non-pertanian, yaitu ditentukan murni oleh mekanisme permintaan dan penawaran (Farid dkk, 2014).

Nilai tukar barter produk pertanian akan meningkat apabila laju pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Nilai tukar barter produk pertanian semakin meningkat apabila laju peningkatan produksi sektor non-pertanian akibat perbaikan teknologi semakin besar. Nilai tukar barter pertanian semakin menurun apabila laju peningkatan produksi sektor pertanian akibat perbaikan teknologi semakin besar (Simatupang, 1992).

Konsekuensi dari fenomena tersebut dapat dilihat melalui fluktuasi harga produk pertanian. Besarnya fluktuasi harga produk pertanian dapat ditafsirkan sebagai tingkat risiko pendapatan yang dihadapi petani dari komoditas yang diusahakan, di sisi lain mencerminkan risiko terhadap daya beli yang harus dihadapi oleh masyarakat konsumen. Krisis finansial global juga menyebabkan dampak penurunan harga komoditas pertanian di pasar dunia. Penurunan harga komoditas pangan seperti beras, kedelai, jagung, gula, dan gandum lebih rendah dibandingkan harga komoditas perkebunan (Susilowati dan Rachman, 2009).

Kebijakan harga komoditas pertanian merupakan salah satu kebijakan pembangunan dan pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Pada umumnya, kebijakan harga komoditas pertanian ditujukan untuk melindungi produsen, namun dalam implementasinya, kebijakan harga juga ditujukan untuk melindungi konsumen yang didukung dengan program stabilisasi harga (Farid dkk, 2014).

Sumber: Farid, M., Bagus W., Yati N., Dwi W. P., Asih Y., dan Avif H. 2014. Analisis Kebijakan Harga pada Komoditas Pertanian. Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan, Kementerian Perdagangan. Simatupang, Pantjar. 1992. “Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Barter Sektor Peranian” Agro Ekonomi, 11(1): 1-14. Susilowati, Sri H. dan Benny Rachman. 2009. “Perkembangan Harga Pangan dan Implikasinya Bagi Masyarakat Pedesaan” http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/MU_Pros_3_2009.pdf

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang